KRI Klewang 625 Diluncurkan

on Friday, August 31, 2012

31 Agustus 2012

KRI Klewang 625 berhasil diluncurkan dari galangan kapal PT. Lundin Industry Invest. Kementerian Pertahanan memesan 4 kapal trimaran dengan harga per unit Rp 114 miliar (photos : Commando, Kaskus Militer, image : Lundin)

TNI AL Luncurkan Kapal Siluman Tercanggih

KBRN, Banyuwangi: Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran / KRI Klewang 625 yang merupakan kapal siluman pertama didunia, Jum'at (31/8) secara resmi diluncurkan.


Kapal yang memiliki panjang 63 meter buatan Banyuwangi tersebut diklaim sebagai kapal perang tercanggih didunia karena sulit terdeteksi oleh radar.


Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama, Sayid Anwar, mengatakan peluncuran KRI Klewang merupakan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia karena merupakan kapal jenis combatan yang sulit dideteksi oleh radar karena dibuat dari bahan komposit yang ringan sehingga memiliki kecepatan sampai 35 knot.


"KRI Klewang ini sangat ringan sehingga memiliki kecepatan yang cocok untuk misi rahasia dan tempur," ujarnya.


KCR Trimaran merupakan kapal perang tercanggih yang dikembangkan sejak tahun 2009 oleh TNI AL dan PT. Lundin, akan dilengkapi  rudal jarak tembak 120 km membuat kapal ini menjadi kapal perang kebanggaan Indonesia.


"Kapal ini akan dilengkapi 4 rudal jenis C 705 produksi cina dan perlengkapan canggih lainnya," tambah Laksamana Pertama Sayid Anwar.


KRI Klewang tersebut akan diawaki oleh 27 ABK tersebut rencanya akan memperkuat Armatim TNI AL di Surabaya. (Sumarsono/DS/AKS)

(RRI)


View the Original article

Tahun 2013 Belanja Persenjataan Rp 28,2 T

on Thursday, August 30, 2012

28 Agustus 2012

Anggaran Kementrian Pertahanan 2013 sebesar Rp 77,7 triliun, dari jumlah tersebut sebesar Rp 28,2 triliun adalah untuk belanja alutsista/persenjataan (photo : Kaskus Militer)

JAKARTA. Kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) negara kita sudah banyak yang uzur. Tak ada cara lain, selain melakukan modernisasi mesin tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Untuk itu, tahun depan, pemerintah menyiapkan anggaran untuk membeli peralatan perang baru maupun memperbaiki yang lama sebesar Rp 28,2 triliun. Ini naik 36,31% dari total bujet belanja Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang mencapai Rp 77,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) tahun 2013.

Jumlah tersebut meningkat sebanyak Rp 4,8 triliun atau 6,6% ketimbang anggaran belanja Kemhan di APBN Perubahan 2012 yang sebesar Rp 72,9 triliun. Bujet belanja Rp 77,7 triliun ini berasal dari keuangan negara sebesar Rp 64,4 triliun, pinjaman luar negeri sebesar Rp 12,8 triliun, dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 600 miliar.

Hartind Asrin, Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan, mengatakan, kenaikan anggaran dari Rp 72,9 triliun menjadi Rp 77,7 triliun akibat melonjaknya seluruh aspek anggaran, mulai dai belanja pegawai, belanja barang hingga belanja modal.

Sedang bujet belanja alutsista merupakan rencana strategis lima tahun, yakni 2010 sampai 2014. "Total anggaran belanja alutsista selama lima tahun mencapai Rp 150 triliun," katanya kepada KONTAN, Senin (27/8).

Tahun ini, Kemhan menargetkan pengadaan alutsista bisa mencapai 40%. "Kami menunggu undangan DPR untuk membahas alokasi anggaran ini. Mungkin pekan depan," imbuh Hartind.

T.B. Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi Pertahanan (I) DPR, bilang, pembahasan RAPBN 2013 mulai awal September 2012 nanti."Butuh waktu dua tiga bulan untuk merampungkan pembahasan ini karena substansinya sangat banyak," ujarnya.

Menurut Hasanuddin, belanja alutsista sangat penting karena banyak senjata TNI yang sudah tua. "Usia senjatanya bahkan ada yang sudah 30 tahun. Maka, harus diganti dengan senjata yang lebih modern," ungkapnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini berharap, anggaran Kemhan bisa digunakan sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Selain itu, bisa terjadi transfer of technology di setiap pembelian alutsista dari luar negeri, serta mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabel.

Hasanuddin menambahkan, pengadaan alutsista dari luar negeri antara lain pesawat yang dibeli dari Rusia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Brasil. Sementara, pembelian dari dalam negeri melibatkan PT Pindad, PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia.



View the Original article

TNI AL Siap Luncurkan Kapal Cepat Rudal Antiradar

on

30 Agustus 2012

Kapal cepat rudal Trimaran KRI Klewang 625 (all photos : Radar Banyuwangi, Lundin, Kaskus Militer)

KALIPURO – Proses pembuatan kapal cepat rudal (KCR) Trimaran milik TNI AL sudah rampung. Kapal canggih yang diproduksi PT. Lundin Industry Invest, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu akan diluncurkan Jumat besok (31/8).


Dalam peluncuran armada baru TNI AL yang diberi nama KRI Klewang itu akan hadir sejumlah perwira tinggi dari mabes TNI AL. Kapal KCR Trimaran merupakan pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI untuk memperkuat armada TNI AL.


President Director PT. Lundin Industry Invest, Mr. John Lundin menjelaskan, KRI Klewang memiliki desain termutakhir yang dibuat berdasar model Trimaran atau kapal berlunas tiga. Bahan dasar yang digunakan adalah composite material dan memiliki panjang 63 meter.

KRI Klewang, jelas Lundin, tergolong salah satu dari kapal terbesar berlunas banyak yang dibuat di kawasan Asia Tenggara. Dengan bentuk lunasnya yang radikal, kapal itu dapat melaju dengan kecepatan maksimum lebih dari 30 knots. “Kapal ini dapat menembus ombak lautan sampai setinggi enam meter,” jelas Lundin.


Salah satu kemampuan KRI Klewang yang diunggulkan dan dibanggakan adalah stealth. Kapal ini didesain khusus agar tidak terdeteksi oleh radar manapun. Sebab, desain KRI Klewang unik dan bahan dasarnya adalah carbon fiber.

Carbon fiber memiliki karakteristik unik, yaitu tidak menginduksi panas dan lebih kuat daripada baja tapi lebih ringan. “KRI Klewang layak menjadi kebanggaan rakyat Indonesia sebagai salah satu alutsista andalan yang diproduksi industri pertahanan nasional,” tegas Lundin bangga.


Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Letkol Muhammad Nazif menambahkan, KRI Klewang merupakan satu-satunya kapal cepat combatan TNI AL yang menggunakan bahan composite. Tugas utama yang akan diemban kapal itu adalah sebagai kapal cepat rudal yang mampu melaksanakan operasi keamanan laut dan tempur laut. “Tugas tambahannya, patroli keamanan laut, pengamanan sumber daya alam dan objek vital di laut,” katanya.

KRI Klewang bisa melaksanakan patroli keamanan laut dengan kecepatan ekonomis dan operasi terus-menerus di daerah selama 10 hari. Selain itu, KRI Klewang juga mempunyai kecepatan tinggi dan mampu melaksanakan operasi laut gabungan dengan berbagai tipe kapal lain. “Kapal itu juga meiliki peralatan modern dalam rangka klasifikasi target sasaran, observasi, dan identifikasi,” jelasnya. (afi/c1/aif)



View the Original article

Formal Launching of KRI Klewang will be Held on End of August

on Sunday, August 26, 2012

24 Agustus 2012

KRI Klewang, the trimaran design of fast missile ship for TNI-AL (image : North Sea Boats)

The new 63 metre long vessel is a cutting edge trimaran design that it cosidered to be the most advanced naval vessel of its type ever built in South East Asia. It incorporates a radical wave piercing hull form for improved seaworthiness and stability, and has been built from full carbon fibre composite materials, utilising the vacuum infusion process and vinylester resin. This method results in a structure that has increased strength, but also offers the benefits of lower operating, maintenance, and lifecycle costs.

In 2009 PT Lundin signed a contract to build a one of the most advanced “stealth” warship for TNI-AL (Indonesian Navy). This was the result of an intensive Research and Development programme conducted by PT Lundin Industry Invest (North Sea Boats) and TNI-AL that commenced in 2007. Construction commenced in early 2010, but due to the advanced design and construction methods, the project has been kept largely confidential until now.

Members of the press are invited to attend this significant event. The launching ceremony will be held on Friday 31st August, 2012 at PT Lundin’s shipyard facility in Banuwangi, East Java. The ceremony will be attended by dignitaries and senior officers of TNI-AL during which a briefing and Press Conference and interviews will be conducted.



View the Original article

AS Berikan Sinyal Positif Penjualan Apache

on

25 Agustus 2012

Helikopter serang AH-64D Apache (photo : Airliners)

Liputan6.com, Jakarta -Pemerintah Amerika Serikat memberikan sinyal positif terkait penjualan helikopter perang jenis Apache kepada RI. Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, AS telah menawarkan delapan unit Apache. Menhan juga menjelaskan kualitas helikopter dapat meningkatkan pertahanan Indonesia, khususnya di daerah perbatasan.

"AS sudah beri siynal, silakan jika Indonesia mau membeli delapan biji Apache. Helikopter ini dahsyat sekali dan memberikan efek gentar," kata Menhan saat ditemui usai memimpin Sertijab Eselon I Kemenhan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).

Pembelian Apache mesti melalui proses pembahasan antara Kementrian Pertahanan, kabinet, dan DPR. Karena, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika kabinet dan DPR menyetujui untuk membeli helikopter tersebut maka pemerintah Indonesia akan langsung menyambut tawaran AS.

"Kalau rencana beli, maka kita akan membeli delapan unit dan kalau itu juga disetujui oleh DPR," tukasnya.

Niat pemerintah Indonesia membeli Apache sebenarnya sudah ada sejak awal tahun ini. Pengadaan delapan unit pesawat tempur jenis Apache itu bukan karena ditawarkan begitu saja oleh pihak Amerika, melainkan, pemerintah RI yang memang mencari .



View the Original article

Indonesia Requests 18 AGM-65K2 Maverick

on Friday, August 24, 2012

23 Agustus 2012

AGM-65 Maverick, air to ground missile (photo : Defencetalk)

WASHINGTON – The Defense Security Cooperation Agency notified Congress August 21 of a possible Foreign Military Sale to the Government of Indonesia for 18 AGM-65K2 MAVERICK All-Up-Round Missiles and associated equipment, parts, training and logistical support at an estimated cost of $25 million

The Government of Indonesia has requested a possible sale of 18 AGM-65K2 MAVERICK All-Up-Round Missiles, 36 TGM-65K2 Captive Air Training Missiles, 3 TGM-65D Maintenance Training Missiles, spare and repair parts, support equipment, tool and test equipment, personnel training and training equipment, publications and technical data, U.S. Government and contractor technical and logistics personnel services and other related elements of program and logistics support. The estimated cost is $25 million.

This proposed sale will contribute to the foreign policy and national security of the United States by helping to improve the security of a friendly country which has been, and continues to be, an important force for political stability and economic progress in Southeast Asia.

The Indonesian Air Force (IAF) needs these missiles to train its F-16 pilots in basic air-to-ground weapons employment. The quantities in the proposed sale will support the IAFs existing fleet of 10 F-16s, as well as the 24 F-16s being provided as Excess Defense Articles. The proposed sale will foster continued cooperation between the U.S. and Indonesia, making Indonesia a more valuable regional partner in an important area of the world.

The proposed sale of this equipment will not alter the basic military balance in the region.
The principal contractors will be Raytheon Missile Systems in Tucson, Arizona. There are no known offset agreements proposed in connection with this potential sale.

Implementation of this proposed sale will not require the assignment of additional U.S. Government or contractor representatives to Indonesia.

There will be no adverse impact on U.S. defense readiness as a result of this proposed sale.
This notice of a potential sale is required by law and does not mean the sale has been concluded.



View the Original article

Tawaran Hibah Tahap ke 2 dari AS Meliputi 10 Pesawat F-16

on

23 Agustus 2012

Jika tawaran ini disetujui maka jumlah pesawat F-16 Indonesia akan menjadi 44 unit (photo : usaf)

AS Kembali Tawarkan Hibah 10 Pesawat Tempur F16 kepada Indonesia


Jakarta - AS kembali menawarkan hibah 10 unit pesawat tempur F16 kepada pemerintah Indonesia setelah sebelumnya menghibahkan 24 pesawat serupa. Pemerintah menyambut baik penawaran itu dan akan membahasnya bersama dengan DPR.

"Yang pertama kita mendapatkan F16 sebanyak 24 unit dari Amerika. Lalu Sekjen kita sebelum 17 Agustus baru pulang dari Amerika melakukan pengecekan terhadap F16. Mereka (AS) menawarkan lagi F16 sebanyak 10 unit," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, usai menghadiri halal bihalal di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (23/8/2012).

Menhan mengatakan, penawaran dari AS tersebut harus dibahas bersama dengan DPR. Sebab pesawat tersebut nantinya akan di-upgrade dan membutuhkan biaya yang besar yang harus melalui persetujuan DPR. Sementara, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut juga harus diambil bersama dengan kabinet.

"Jadi kita lapor kepada kabinet kemudian kabinet akan menentukan sikap. Sekarang kita masih menunggu dan membahasnya," kata Purnomo.

Penawaran pemerintah AS tersebut disambut baik oleh Pemerintah Indonesia. Menhan berharap, dengan adanya penawaran tersebut nantinya Indonesia akan memiliki tiga skuadron pesawat tempur F16.

"Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Amerika yang sudah memberikan lagi penawaran penambahan grand F16. Jadi nanti kita berharap punya kekuatan 3 skuadron F16," katanya.

Hibah 24 pesawat F16 dari AS akan tiba di Indonesia pada 2014. Pesawat model block 25 ini akan di-upgrade menjadi block 52 yang diongkosi pemerintah Indonesia. Hibah itu diumumkan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali tahun silam.



View the Original article

EMB-314 Super Tucano Tiba Awal September

on Wednesday, August 22, 2012

18 Agustus 2012

Pesawat EMB-314 Super Tucano TNI AU (photo : Kemlu)

Jakarta (ANTARA News) - Batch perdana EMB-314 Super Tucano akan menjejakkan roda-rodanya di tanah Indonesia pada awal September nanti. Pesawat counter insurgence berteknologi canggih buatan Brazil ini akan ditempatkan di Skuadron Udara 21 TNI AU di Malang.

"Lengkap satu skuadron, 16 unit Indonesia beli. Kebetulan saya baru pulang dari pabriknya, batch pertama Super Tucano tengah disiapkan. Keseluruhannya akan hadir pada 2014 nanti," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Eris Heryanto, di Jakarta, Rabu.

Super Tucano yang direncanakan akan datang pada batch pertama nanti sebanyak empat unit, namun belum diberi persenjataan lengkap kecuali kanon Browning 12,7 milimeter yang menjadi senjata standarnya. Dia didedikasikan menggantikan OV-10F Bronco buatan Rockwell, Amerika Serikat, yang dibeli baru pada 1975.

Bronco yang telah melahirkan empat kepala staf TNI AU itu dikandangkan sejak akhir 2007; banyak di antaranya menjadi monumen di banyak kota di Indonesia, dalam keadaan sangat tidak terawat.

Jika nanti tiba, maka perjalanan awal karir antara Bronco dan Super Tucano bisa mirip, keduanya langsung dipajang dan diterbangkan dalam upacara HUT ABRI (saat itu) dan TNI pada 5 Oktober. Bedanya, tiga unit Bronco yang baru datang pada 1975 itu langsung diterjunkan ke Timor Timur untuk menyapu perlawanan setempat.

Super Tucano juga akan ditempatkan di Skuadron Udara 21 yang berpangkalan di Pangkalan Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, sebagaimana Bronco dulu. Kedua pesawat beda generasi ini sangat pas untuk keperluan patroli dan intelijen ketinggian rendah, counter insurgence, close air support, pemotretan udara, dan patroli perbatasan, serta lain-lain.

Dalam Operasi Seroja di Timor Timur, banyak personel infantri TNI AD berterima kasih sekali pada Bronco yang terbang memberi close air support sehingga memecah kemampuan dan konsentrasi lawan.

Jika ditugaskan untuk patroli di garis perbatasan Kalimantan --sebagai misal-- Super Tucano diyakini bisa memberi kontribusi besar dengan arsenal tambahan yang memadai. Di antaranya adalah bom Mk-82, peluru kendali AIM-9 Sidewinder, hingga roket 30 milimeter yang ditempatkan di pod-nya.

Jika untuk tugas serupa di garis perbatasan Indonesia-Timor Timur di NTT, hal serupa juga bisa dia lakukan. Super Tucano bisa mendarat dan lepas landas di lapangan terbang dengan dukungan minimum sebagaimana halnya Bandar Udara Haliwen, di Atambua, Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Timor Timur. (*)



View the Original article

AS Menawarkan Tambahan Hibah Pesawat F-16

on Saturday, August 18, 2012

16 Agustus 2012


Jika sasaran hibah adalah untuk membentuk tiga skadron pesawat F-16, maka dengan 10 pesawat F-16 yang saat ini dimiliki ditambah dengan 24 pesawat hibah yang telah disepakati maka masih terdapat kekurangan 14 pesawat. Jumlah 14 pesawat itulah yang diperkirakan sebagai tambahan tawaran hibah berikutnya dari AS. (photo : Arkansas ANG)

Menhan: AS Tawari Hibah F-16

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Amerika Serikat kembali menawari hibah pesawat tempur F-16 saat Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto berkunjung ke negara itu pekan lalu.

"Mereka (AS) positif untuk menambah hibah lagi," kata Menhan kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu.

Pengiriman 24 pesawat F-16 bekas pakai yang sebelumnya telah direncanakan akan dihibahkan ke Indonesia, hingga kini belum terealisasikan.

Purnomo mengatakan, tawaran dari pemerintah AS itu akan dibicarakan kembali. Jika disetujui, maka akan sangat berpengaruh pada peningkatan kekuatan dirgantara karena jumlah skadron tempur TNI Angkatan Udara bisa naik hingga tiga kali lipat dari yang ada sekarang.

"Hibah ini akan mempercepat pencapaian program kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) TNI," ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir akan kemungkinan terjadinya halangan dalam proses realisasinya karena dimungkinkan situasi politik di Amerika Serikat berubah, jika Presiden Barack Obama gagal terpilih pada pemilihan mendatang karena rencana hibah tersebut telah melalui persetujuan parlemen setempat.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah pesawat yang akan dihibahkan kembali oleh Amerika itu, namun pesawat yang akan dihibahkan itu memiliki spesifikasi yang sama dengan 24 unit F-16 yang lebih dulu dihibahkan.

Pesawat F-16 itu akan di `up grade` kemampuannya menjadi setara pesawat tempur F-16 Blok 52. Dengan up grade tersebut, maka pesawat akan mampu terbang dalam kurun waktu sekitar 15-20 tahun lagi.

Diperkirakan hingga 2014 nanti ada sekitar 45 alutsista bergerak, termasuk pesawat tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia.

Terkait penambahan jumlah pesawat tempur dan pesawat angkut yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI JFP Sitompul mengatakan, TNI AU sudah melakukan rekruitmen penerbang setiap tahunnya sekitar 30 orang.

"Dengan rekruitmen yang berjalan tersebut, diprediksi penambahan puluhan pesawat akan tetap bisa diawaki," ujarnya. (S037)



View the Original article

Uganda dan Irak Tertarik Panser Anoa

on

17 Agustus 2012

Panser Anoa 6x6 yang digunakan oleh Indobatt (photo : Detik)

Uganda Tertarik Helikopter dan Panser Indonesia

ENTEBBE, KOMPAS.com-Menteri Pertahanan Uganda Crispus Kiyonga tertarik dengan produk helikopter dan panser buatan Indonesia.

Ketertarikannya itu diungkapkan Kiyonga dalam pertemuannya dengan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di Ruang VIP Bandar Udara Entebbe, Uganda, Jumat (17/8/2012).

Wartawan Kompas Subur Tjahjono melaporkan dari Entebbe, Sjafrie didampingi Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono. Sjafrie dan Adik menjelaskan produk PT Pindad yaitu senjata serbu SS-2 dan panser Anoa.

"Kami juga memproduksi helikopter di PT Dirgantara Indonesia," ujar Sjafrie.

"Kami perlu di-briefing terlebih dahulu dengan produk itu," ujar Kiyonga.Kiyonya juga diberi miniatur senjata SS-2 dan panser Anoa pada akhir pertemuan.


Baca Juga :

PM Irak Kagumi Panser Anoa
15 Agustus 2012

Metrotvnews.com, Baghdad: Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki kagum dengan Panser Anoa buatan PT Pindad. Karenanya, Al Maliki meminta Kementerian Pertahanan Irak untuk mendalami kerja sama militer antara Indonesia dan Irak.

Saat menerima Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Baghdad, Irak, Selasa (14/8), PM Irak sangat mendukung ide untuk meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara.

Sjafrie menjelaskan bahwa Indonesia dan Irak bisa bekerja sama setidaknya di dalam dua bidang. Pertama, peningkatan capacity building melalui pertukaran perwira di antara kedua negara dan kedua melalui penguatan kerja sama peralatan militer.

Wamenhan yang didampingi Dubes Irak Safzen Noerdin, Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen Puguh Santoso, serta Dirut PT Pindad Adik Sudarsono menjelaskan bahwa PT Pindad bukan hanya mampu membuat senjata, tetapi juga kendaraan lapis baja. Selain senjata laras panjang dan laras pendek, panser buatan Pindad telah diekspor ke banyak negara.

PM Irak yang menerima cendera mata berupa senjata laras panjang SS tampak antusias melihat senjata buatan Pindad tersebut. Ia kemudian meminta pejabat yang mendampinginya untuk menindaklanjuti kemungkinan kerja sama itu dengan berkunjung langsung ke Indonesia.

Saat kemudian melanjutkan kunjungan ke Kementerian Pertahanan Irak, Sjafrie memamerkan semua peralatan dan pendukung militer yang diproduksi Indonesia. Kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Irak Jenderal Hafedz Saad, Wamenhan memperlihatkan mulai dari baju militer, topi baja, sepatu, makanan untuk tentara, hingga senjata laras panjang buatan Pindad.

Seperti halnya PM Irak, Hafedz tertarik dengan produk-produk buatan Indonesia. Ia memerintahkan beberapa direktur jenderal di Kemhan Irak untuk melakukan komunikasi dengan Dirut Pindad.

Sjafrie berharap kerja sama juga dilakukan di bidang personel militer. Wamenhan mengatakan pengalaman perang yang dijalani tentara Irak dan juga penanganan terorisme bisa menjadi bekal yang bermanfaat bagi tentara Indonesia.

"Saya kira baik kerja sama militer di antara Indonesia dan Irak kita tingkatkan. Kami juga ingin belajar pada Indonesia yang banyak berhasil dalam menangani terorisme," kata Hafedz.

Sjafrie juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Universitas Pertahanan untuk Studi Militer (DUFMS) yang dimiliki Irak. Wamenhan diterima langsung dan mendapat penjelasan dari Rektor DUFMS Letjen Jasim.

Uniknya, DUFMS di Irak adalah mereka menangani mulai dari akademi militer, sekolah staf komando, hingga lembaga ketahanan nasional. Bahkan sekarang ini DUFMS membuka akademi untuk prinsip-prinsip dan etika kemiliteran.(MI/DNI)



View the Original article

TNI AL akan Mendapatkan 11 Helikopter ASW pada 2014

on Thursday, August 16, 2012

15 Agustus 2012

Dari Kementrian Pertahanan saat ini belum ada keputusan mengenai jenis 11 helikopter anti kapal selam kelas ringan (+ 5 ton) yang akan dipilih, apakah dari Kaman Super Seasprite Amerika Serikat atau Agusta dari Italia (photo : Airliners)

TNI AL Siap Beli Heli dari Amerika

TEMPO.CO, Jakarta: TNI Angkatan Laut mengaku berencana membeli 11 helikopter anti kapal selam dari Amerika Serikat. Helikopter Super Seasprite SH2G itu diproduksi Kaman Aerospace, Amerika. "Kami sudah dua kali kunjungan penjajakan ke sana," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati saat dihubungi Rabu, 15 Agustus 2012.

Hasil kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Laut dan timnya ini sudah dipaparkan kepada Kementerian Pertahanan. "Kami bahkan sudah sempat test flight," ujar Untung.Meski begitu, Untung tak bisa memastikan apakah rencana pembelian itu pasti dilakukan atau tidak. "Keputusan pembelian ada di tangan Kementerian Pertahanan,” katanya.

Dari sejumlah uji coba, TNI AL menilai helikopter ini cukup bagus. "Ini heli anti kapal selam versi AL yang sudah dilengkapi torpedo," ujar dia.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Marsetio membenarkan rencana ini. Menurutnya,  11 unit helikopter anti kapal selam ini sesuai kebutuhan TNI AL. "Bermanfaat untuk menggantikan helikopter anti kapal selam yang kita miliki selama ini,” katanya. 

(Tempo)

View the Original article

Combat Boat Type X-38 Catamaran Perkuat Lanal Sibolga

on Wednesday, August 15, 2012

14 Agustus 2012

Combat Boat Type X-38 Trimaran (photo : Koarmatim)

Jakarta - Pangkalan Angkatan Laut  (Lanal) Sibolga yang dikomandani Letnan Kolonel (Letkol)Laut (P) Ivan Gatot Prijanto, S.E., menerima Patroli Keamanan Laut (Patkamla) jenis Combat Boat type X-8 Catamaran dari Dinas Material dan Perbekalan Komando Armada RI Kawasan Barat (Dismatbekarmabar). Patkamla tersebut diangkut dari Jakarta menggunakan KRI Sibolga-536.

Combat Boat Type X-8 Catamaran merupakan Alutsista terbaru buatan Banyuwangi, memiliki spesifikasi bottom  2 (dua) buah lunas dengan  2 (dua) mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP  buatan Swedia yang memiliki  kecepatan jelajah maksimal 40 knot serta dilengkapi dengan alat navigasi dan komunikasi moderen, dilengkapi pula dengan senapan mesin jenis M 240 Kaliber 7,62 atau M 60 Kaliber 7,62 juga dapat diganti peluncur Granat Kaliber 40 mm.Kapal cepat selain diawaki 4 (empat) personel, juga mampu mengankut hingga 20 (dua puluh) orang dengan persenjataan lengkap.

Combat Boat Type X-38 Trimaran tampak dari belakang (photo : Koarmatim)

Danlanal Sibolga pada kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran Combat Boat Type X-8 Catamaran yang di Lanal Sibolga  harapkan mampu menambah kekuatan unsur dalam  meningkatkan keamanan, pengawasan serta penegakan hukum  dilaut secara maksimal di Wilayah kerja Lanal Sibolga.

Patkamla jenis Combat Boat diterima Danlanal Sibolga (Letkol)Laut (P) Ivan Gatot Prijanto, S.E.,diterima di Dermaga Pelabuhan Sambas Sibolgabersama dengan Muspida setempat diantaranya Wakil Bupati Tapanuli Tengah, Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kepala Polisi Resort (Kapolres) serta Kepala Pengadilan Sibolga.



View the Original article

Proyek N-250 akan Dihidupkan Kembali oleh Habibie

on Tuesday, August 14, 2012

13 Agustus 2012

Pesawat N-250 buatan PT Dirgantara Indonesia (photo : Yongis-Indoflyer)

Habibie Redesain Pesawat N-250
 
MANTAN Presiden BJ Habibie bertekad mewujudkan kembali mimpinya agar pesawat komersial tipe N-250, yang pernah terbang 17 tahun silam tapi kemudian kandas lantaran krisis ekonomi, bisa mengangkasa lagi.

Saat berbicara di Bandung pada Jumat (10/8), dengan mata berbinar-binar Habibie menceritakan langkahnya mewujudkan impian itu. Dua perusahaan, yakni PT Eagle Cap (bukan Eagle Cabin seperti ditulis Media Indonesia, 11/8) milik mantan Dirut Bursa Efek Jakarta Eri Firmansyah dan PT il Thabie milik dua anak Habibie yakni Ilham dan Thareq, yang menyatu di bawah bendera PT Radio Aviation Industry (RAI), akan mendanai program N-250 itu.

Tetapi, kata Habibie, N-250 akan diredesain sesuai dengan selera pasar. "Saya yang punya gambarnya," kata Habibie.

Menurut dia, desain dan mesin akan diperbarui. Semua ditanganinya. "Mereka (BPPT dan PT DI) tidak akan bisa membuat pesawat kalau tidak punya gambarnya," kata mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia (PT DI) itu.

Habibie telah mematenkan seluruh rancangannya. Bapak Teknologi Indonesia itu akan berkontribusi pada sumber daya manusia dan rancang bangun pesawat. "Kalau urusan bisnis, biar anak-anak saya," tambahnya.

Habibie bertambah optimistis karena banyak mantan anak buahnya yang bekerja di industri pesawat terbang asing akan kembali ke Indonesia. "Mereka sudah menelpon eyang (panggilan akrab Habibie) menanyakan kapan bisa pulang dan bekerja," ujar Habibie tersenyum lebar.

Pada kesempatan terpisah Eri Firmansyah mengatakan perjanjian kerja sama PT Eagle Cap dan PT il Thabie sudah ditandatangani sekitar seminggu yang lalu.

Namun, Eri belum bisa memerinci kapan program pengadaan pesawat berbaling-baling itu dimulai. "Ini masih tahap awal. Sesudah (penandatanganan) masih akan dilakukan studi karena spesifikasinya berubah," katanya.

Dengan digulirkannya kembali program pesawat N-250, Eri berharap bisa menggairahkan industri penerbangan baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu memproduksi pesawat sendiri.


Hanya Dua

Sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan SDM Amerika, Eropa, serta negara maju lainnya. Habibie membuktikan itu.

Menurut dia, di dunia ini baru dua orang yang mendapatkan medali emas Edward Bruner Award, penghargaan yang diberikan badan penerbangan sipil dunia bentukan PBB. Medali itu hanya diberikan setiap 50 tahun sekali. Habibie adalah orang kedua di dunia yang mendapat penghargaan itu untuk kategori ahli perancang keselamatan dan keamanan penerbangan sipil.

Penghargaan diberikan pada 7 Desember 1994 di Montreal, Kanada, sembilan bulan menjelang peluncuran N-250. "Ini fakta sejarah bahwa kualitas SDM Indonesia sama dengan Eropa, Jepang, Amerika, dan China," tegasnya.

Habibie mengatakan dia tidak akan melupakan jasa 'anak-anaknya' yang dulu bekerja di IPTN dan BPPT mewujudkan N-250 dan N-130 bermesin jet. Sampai sekarang Habibie masih memercayai SDM Indonesia. Dengan cara itu dia berharap ada regenerasi para ahli penerbangan.

"Saya mengharapkan ITB, UI, UGM kembali digiatkan dalam riset-riset yang mendukung inovasi nasional," katanya lagi.(AD/X-4)



View the Original article